Skandal Pungutan Seragam Jutaan Rupiah di SMKN 4 Pandeglang, Program Sekolah Gratis Gubernur Banten Dianggap Gagal

- Writer

Rabu, 20 Agustus 2025 - 14:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Pandeglang, Nusantara Media  –

Program sekolah gratis yang menjadi janji manis Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada Pilkada 2024 ternyata mengecewakan. SMKN 4 Pandeglang di Desa Bojong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, mematok biaya seragam hingga Rp2,5 juta per siswa. Kebijakan ini memicu kemarahan wali murid dan tudingan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan seragam.

Seorang wali murid yang enggan menyebutkan identitasnya mengaku kecewa. Sekolah menetapkan biaya seragam Rp2,35 juta hingga Rp2,5 juta, tergantung jurusan. “Rapat wali murid sudah menentukan biaya. Siswa baru hanya mendapat seragam setelah bayar,” ujarnya, Selasa (12/08/2025). Ia menambahkan, keluarga miskin kesulitan memenuhi biaya ini. “Banyak yang terpaksa pinjam uang ke rentenir agar anak tidak minder,” keluhnya.

Cecep Saeful Bahri, Ketua DPC Badak Banten Perjuangan, prihatin dengan nasib wali murid kurang mampu. “Ekonomi sedang sulit, tapi anak harus pakai seragam untuk sekolah,” ujarnya. Ia menilai kebijakan SMKN 4 Pandeglang melanggar janji Gubernur Banten tentang pendidikan gratis. “Kepala sekolah mengabaikan visi gubernur,” tegas Cecep.

Cecep menduga adanya KKN dalam pengadaan seragam. Dengan asumsi 500 siswa baru dan biaya rata-rata Rp2 juta per siswa, totalnya mencapai Rp1 miliar. “Angka ini fantastis dan rawan KKN,” katanya. Ia menyebut dua kemungkinan: pihak ketiga berkongkalikong dengan sekolah atau sekolah menaikkan harga untuk keuntungan pribadi.

Baca Juga :  Pengembangan Wisata Religi di Taman Nasional Ujung Kulon: Merajut Sejarah dan Keindahan Alam

Badak Banten Perjuangan berencana bertindak tegas. Pertama, mereka akan mengirim surat ke Gubernur dan Wakil Gubernur Banten untuk melaporkan dugaan pelanggaran. Kedua, mereka meminta audiensi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pandeglang dan SMKN 4 Pandeglang. “Jika tidak ada respons, kami akan demonstrasi di KP3B,” ujar Cecep.

Kasus ini menambah daftar masalah pendidikan di Banten, setelah skandal pungutan liar di SMAN 4 Kota Serang. Masyarakat miskin yang berharap pada program sekolah gratis kini kecewa. Pemerintah Provinsi Banten harus segera mengusut dugaan KKN dan memastikan pendidikan gratis terwujud. Jika tidak, kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terancam hilang.

Penulis : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga Temukan Penghuni Kontrakan Sudah Meninggal, Polsek Tigaraksa Bawa Jenazah ke RS
Polda Banten Gelar Welcome Parade Sambut Kapolda Baru Brigjen Pol Hengki
Komunitas Nelayan Cigondang Apresiasi Kompensasi Tumpahan Batu Bara
Pesta Rakyat Cikeusik HUT RI ke-80 Berlangsung Meriah, Gotong Royong Atasi Sampah
Kuwu Bojen Cup 2025: Turnamen Sepak Bola Tarkam Bergengsi Resmi Bergulir di Pandeglang
Perayaan HUT RI ke-80 di Griya Sodong Indah Penuh Kemeriahan dan Kebersamaan
DPD KNPI Pandeglang Gelar Upacara HUT RI ke-80 di TPA Bangkonol sebagai Bentuk Protes Kebijakan Pengelolaan Sampah
Polsek Natar Ungkap Kasus Keterangan Palsu oleh TNS di Lampung Selatan

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 20:22 WIB

Warga Temukan Penghuni Kontrakan Sudah Meninggal, Polsek Tigaraksa Bawa Jenazah ke RS

Rabu, 20 Agustus 2025 - 17:25 WIB

Polda Banten Gelar Welcome Parade Sambut Kapolda Baru Brigjen Pol Hengki

Rabu, 20 Agustus 2025 - 14:11 WIB

Skandal Pungutan Seragam Jutaan Rupiah di SMKN 4 Pandeglang, Program Sekolah Gratis Gubernur Banten Dianggap Gagal

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:17 WIB

Komunitas Nelayan Cigondang Apresiasi Kompensasi Tumpahan Batu Bara

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:10 WIB

Pesta Rakyat Cikeusik HUT RI ke-80 Berlangsung Meriah, Gotong Royong Atasi Sampah

Berita Terbaru