Formula 1, Nusantara Media – Sirkuit Spa-Francorchamps menjadi saksi drama kualifikasi Grand Prix Belgia 2025. Lewis Hamilton meminta maaf kepada Ferrari atas performa buruk di Q1, sementara Max Verstappen meminta Red Bull meninjau setelan mobilnya. Lando Norris meraih pole, mengungguli Oscar Piastri. Artikel ini mengulas highlight kualifikasi, dinamika tim, dan prospek balapan.
Grand Prix Belgia 2025 menjadi putaran ke-13 musim Formula 1, dengan McLaren mendominasi. Lando Norris mengamankan pole dengan waktu 1:40.562, mengungguli Piastri sebesar 0,085 detik. Kejutan muncul dengan Alex Albon di posisi kelima untuk Williams, sementara Lewis Hamilton dan Kimi Antonelli tersingkir di Q1. Kualifikasi sprint juga diwarnai drama, dengan Max Verstappen memenangkan sprint usai menyalip Piastri.
Hamilton Minta Maaf
Lewis Hamilton tersingkir di Q1 setelah waktu putarannya dihapus karena melanggar batas lintasan di Raidillon. Ia finis ke-16, 0,031 detik di belakang Gabriel Bortoleto dari Sauber. Hamilton menyatakan kepada Sky Sports F1:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya minta maaf kepada tim. Gagal di kedua Q1 itu tidak dapat diterima.”
Ia mengakui kesalahan pribadi, meski mobil SF-25 Ferrari tidak optimal.
Verstappen Kritik Setelan
Max Verstappen finis keempat di kualifikasi utama, namun menyebut setelan downforce tinggi Red Bull “aneh” untuk lintasan kering. Setelah kemenangan sprint dengan setelan sayap tipis, ia meminta tim mengevaluasi:
“Kami perlu meninjau setelan ini. Rasanya aneh di kualifikasi.”
Verstappen tetap optimistis untuk balapan, mengingat kecepatannya di sprint.
Kualifikasi Utama
Lando Norris meraih pole, diikuti Oscar Piastri, Charles Leclerc, dan Max Verstappen. Alex Albon mengejutkan dengan posisi kelima, sementara Lewis Hamilton dan Kimi Antonelli terpuruk di posisi 16 dan 18.
Balapan Sprint
Max Verstappen memenangkan sprint setelah menyalip Piastri di Les Combes. Lando Norris finis ketiga, diikuti Charles Leclerc dan Alex Albon. Kimi Antonelli finis terakhir setelah spin di Stavelot.
Kepergian Horner
Kepergian Christian Horner dari Red Bull pasca-British GP mengejutkan paddock. Reporter Sky F1 melabeli Horner “agresif” dan “penuh duri” dalam menjelaskan kepergiannya setelah 20 tahun memimpin. Red Bull kini dipimpin Jonathan Wheatley, dengan Verstappen menuntut stabilitas tim.
Antonelli Kehilangan Kepercayaan
Kimi Antonelli tampil emosional setelah finis terakhir di sprint dan ke-18 di kualifikasi utama. Spin di Stavelot membuatnya kehilangan kepercayaan diri:
“Saya tidak tahu apa yang salah. Saya kehilangan kepercayaan diri.”
Merc menghadapi tantangan dengan performa Antonelli di musim debutnya.
Penggemar di media sosial memuji kejujuran Lewis Hamilton atas permintaan maafnya, meski kecewa dengan performanya. Banyak yang memuji kemenangan sprint Verstappen dan kejutan Albon, sementara Antonelli mendapat simpati atas perjuangannya. Sentimen positif mendominasi untuk McLaren, yang mengunci baris depan.
Balapan utama pada Minggu, 27 Juli 2025, akan berlangsung dalam prediksi hujan, menambah tantangan bagi Lewis Hamilton yang start dari posisi 16. Max Verstappen berpeluang menyalip dari posisi keempat, sementara McLaren harus mempertahankan dominasi. Hamilton tetap optimistis:
“Saya akan berjuang untuk poin. Spa memungkinkan overtake.”
Kegagalan Hamilton di Spa menyoroti tantangan adaptasinya di Ferrari, dengan fokus tim beralih ke regulasi 2026. Red Bull perlu stabilitas pasca-Horner, sementara McLaren berpeluang memperlebar keunggulan di klasemen konstruktor. Dukungan Pemerintah Indonesia untuk olahraga balap, termasuk promosi seri Mandalika, dapat meningkatkan antusiasme penggemar Asia.
Kunjungi Nusantara Media untuk pembaruan Formula 1, analisis mendalam, dan wawasan eksklusif. Ikuti drama Belgian GP 2025 dan perjalanan Lewis Hamilton serta Max Verstappen.
Dapatkah Lewis Hamilton bangkit dari posisi 16 atau Max Verstappen mengejar McLaren di Spa? Bagikan pandangan Anda di Nusantara Media!
Penulis : Ifan Apriyana
Editor : Redaksi