Morowali Utara. Nusantara Media –
Perkelahian antarwarga Desa Keuno dan Desa Bimor Jaya pecah di perempatan Desa Mohoni, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara. Akibatnya, empat warga terluka dan satu pondok terbakar. Aparat gabungan TNI-Polri langsung turun untuk mengamankan situasi.
Konflik melibatkan warga Desa Keuno dan Desa Bimor Jaya. Yoel Lambayu dari Keuno menderita luka berat dan kini menjalani perawatan intensif di RS Kolonodale dengan rencana operasi pada 20 Juli 2025. Tiga korban lain, Libernan dan Baco Malingati dari Keuno serta Samuel dari Bimor Jaya, mengalami luka sedang. Mereka telah pulang setelah mendapat perawatan di Puskesmas Molino dan RSU Kolonodale.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Polisi menduga minuman keras memicu konflik saat acara padungku di Desa Keuno pada Jumat dini hari, 19 Juli 2025. Sejumlah warga Bimor Jaya, termasuk seseorang berinisial S, menghadiri acara tersebut. Situasi memanas ketika 70 warga Keuno bersama Kepala Desa Bartonius Marawo bergerak menuju Desa Bimor Jaya pada pukul 18.50 WITA. Beruntung, aparat gabungan mencegah eskalasi dengan menghentikan massa di simpang empat Desa Mohoni.
Kapolres Morowali Utara AKBP Reza Khomeini, S.I.K, bersama Wakapolres, Camat Petasia Timur, Danki Brimob Kompi I Yon C Pelopor, dan Danki Senapan B 714 Poso memimpin pengamanan. Sebanyak 140 personel TNI-Polri berjaga di batas desa untuk mencegah konflik lanjutan.
“Kami telah menahan satu pelaku di Polres Morowali Utara. Saya imbau masyarakat tetap tenang, tidak terpancing hoaks, dan serahkan penanganan kasus ini kepada polisi,” ujar Kapolres Reza.
Hingga Minggu pagi, 20 Juli 2025, situasi di Desa Keuno dan Bimor Jaya kondusif. Personel Brimob Lemboroma dan Morowali tetap berjaga di titik rawan.
Penulis : David