Pandeglang, Nusantara Media – merayakan Har Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun 2045 dengan penuh semangat di Yayasan Hidayatullah Mubtadiien, Kecamatan Sobang. Acara ini mencerminkan komitmen kuat untuk membangun lingkungan ramah anak, mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dengan tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dan tagline “Anak Indonesia Bersaudara”, peringatan ini mengedepankan pendidikan berbasis akhlak mulia, kecerdasan, dan kesehatan untuk generasi muda.
Arifah Fauzi Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ,menegaskan pentingnya pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam untuk membentuk karakter anak. “Kami ingin anak-anak Pandeglang tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia menambahkan, HAN menjadi momentum untuk melindungi anak dari kekerasan dan memastikan mereka menerima pendidikan berkualitas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, acara ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif, dan memainkan permainan tradisional berbasis kearifan lokal, seperti lagu-lagu daerah dan nasional. Kegiatan ini memperkuat identitas budaya dan rasa kebersamaan antar-anak.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, HAN 2025 mengusung pendekatan desentralisasi. “Kami membawa perayaan langsung ke daerah untuk mendekatkan kegiatan kepada anak-anak dan keluarga.” Pendekatan ini memungkinkan pelaksanaan kegiatan seperti seminar parenting, kampanye literasi digital aman, dan pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu untuk mendukung ekonomi keluarga.
Sebagai contoh, program Ruang Bersama Indonesia menjadi kelanjutan dari konsep desa dan kelurahan ramah anak serta perempuan. Program ini menawarkan pelatihan keterampilan, seperti menjahit dan memasak, dengan pendampingan dan pinjaman modal bagi ibu-ibu di Pandeglang. “Kami tidak hanya memberikan modal, tetapi juga mendampingi agar usaha ibu-ibu sukses dan berkelanjutan,” ungkap.
Peringatan HAN 2025 di Pandeglang menegaskan komitmen untuk menjadikan kabupaten ini bebas dari kekerasan dan stunting, sekaligus mendukung pendidikan inklusif. Subtema nasional seperti “Generasi Emas Bebas Stunting” dan “Anak Cerdas Digital” menjadi fokus utama. Untuk itu, panitia mengadakan edukasi tentang penggunaan teknologi yang aman bagi anak. “Pandeglang harus menjadi pusat program anak dan perempuan. Kami ingin anak-anak kita menjadi ‘bintang’ yang bersinar di kancah nasional dan global,” tegas
Lebih lanjut, acara ini mendorong kembalinya permainan tradisional di sekolah untuk menyeimbangkan pengaruh gadget. “HP boleh digunakan, tetapi orang tua harus mengawasinya. Kami juga ingin melestarikan permainan tradisional dan lagu-lagu daerah seperti *Halo-Halo Bandung* untuk memperkuat identitas budaya anak,” jelas Menteri Arifah.
Kolaborasi dengan Kementerian PPPA dan berbagai lembaga memperkuat ekosistem ramah anak di Pandeglang. Kegiatan ini tidak hanya merayakan HAN, tetapi juga menjadi simbol harapan untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Bupati Pandeglang Dewi Setiani menutup acara dengan pesan inspiratif, “Selamat Hari Anak Nasional 2025! Mari kita wujudkan lingkungan penuh cinta dan perlindungan bagi anak-anak, demi Indonesia yang lebih hebat.”
Penulis : Redaksi