Oxycodone Ditemukan Gaza dalam Bantuan Tepung Amerika: Ancaman Kesehatan Publik

- Writer

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza per Selasa, 24 Juni 2025, sekitar 450 korban jiwa dan hampir 3.500 luka-luka tercatat sejak bantuan GHF mulai disalurkan. (Foto: Bashar Taleb/AFP)

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza per Selasa, 24 Juni 2025, sekitar 450 korban jiwa dan hampir 3.500 luka-luka tercatat sejak bantuan GHF mulai disalurkan. (Foto: Bashar Taleb/AFP)

Nusantara Media – Warga Gaza menemukan Oxycodone sejenis narkotika, tersembunyi di dalam kantong tepung bantuan kemanusiaan. Pemerintah Gaza mengumumkan temuan itu pada hari Jumat.

Amerika Serikat mengangkut bantuan tersebut dan mengirimkannya langsung ke warga Gaza di tengah blokade Israel.

Mengutip laporan Anadolu, kantor media pemerintah Gaza membenarkan adanya obat Oxycodone di dalam kantong tepung bantuan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tepung itu disalurkan oleh pihak Amerika Serikat melalui pos bantuan GHF di wilayah Gaza.

Gaza Tuding Israel Sebarkan Narkoba Oxycodone sebagai Senjata Perang

“Ada kemungkinan bahwa pil-pil ini sengaja digiling atau dilarutkan di dalam tepung itu sendiri, yang merupakan serangan langsung terhadap kesehatan masyarakat,” demikian pernyataan kantor tersebut.

Pihak berwenang di Gaza menuding Israel sebagai dalang di balik insiden temuan obat dalam bantuan tepung.

Mereka menuduh Israel sengaja merancang kejahatan keji itu untuk menghancurkan masyarakat Palestina lewat penyebaran kecanduan obat-obatan.

“Ini adalah bagian dari genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina,” lanjut pernyataan tersebut, seraya menuduh bahwa Israel menggunakan narkoba sebagai “senjata lunak dalam perang kotor terhadap warga sipil.”

Strategi Distribusi Bantuan dan Tuduhan Pemindahan Paksa

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel tengah mempersiapkan pembangunan empat lokasi distribusi bantuan di bagian selatan dan tengah Jalur Gaza.

Baca Juga :  Primkopasindo Lapas Narkotika Bandar Lampung Teken MoU Strategis dengan PT. Sapalindo Berdikari Niaga

Israel sengaja merancang strategi ini untuk memaksa warga Gaza utara meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan.

Namun, mekanisme distribusi itu mendapat kritik dari komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mereka menuding Israel secara sengaja melewati jalur resmi bantuan dan menolak koordinasi dengan badan-badan PBB.

Kekerasan di Lokasi Bantuan dan Tuntutan Internasional

Oxycodone
Potret aktivitas warga di wilayah Gaza, Palestina, pada 10 Juni 2025. (Shutterstock)

Sejak 27 Mei, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan di sekitar pusat bantuan.

Militer Israel menewaskan sedikitnya 549 warga Palestina dalam serangan yang mereka lancarkan secara langsung.

Lebih dari 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka di lokasi distribusi dan truk bantuan milik PBB.

Pada Jumat, 27 Juni 2025, surat kabar Haaretz memuat laporan mengejutkan tentang tindakan militer Israel di Gaza.

Laporan itu mengungkap bahwa para komandan militer Israel memerintahkan perwira mereka untuk menembak warga Gaza tak bersenjata di lokasi bantuan.

Menurut laporan tersebut, tentara Israel telah menjalankan perintah penembakan itu secara aktif selama sekitar satu bulan terakhir.

Baca Juga :  Skandal Korupsi BP Batam: Ariastuty Sirait Terbongkar Berbohong dalam Proyek Rp75,5 Miliar

Haaretz secara konsisten menerbitkan laporan dalam bahasa Ibrani dan Inggris, baik cetak maupun daring, sambil mengkritik kebijakan pemerintah Israel lewat editorial progresifnya.

Dalam laporan terbaru itu, Haaretz mengutip pernyataan dari seorang prajurit Israel yang identitasnya dirahasiakan dan saat ini bertugas di Gaza.

Disebutkan bahwa komandan mereka “memerintahkan militer Israel untuk menembak warga Palestina yang berada di dekat lokasi distribusi bantuan, meskipun faktanya mereka tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman.”

Israel tetap mengabaikan desakan gencatan senjata dari berbagai negara dan organisasi internasional, dan terus menggempur wilayah Gaza sejak Oktober 2023.

Serangan-serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 56.300 penduduk Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua pejabat Israel.

Mereka adalah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Pengadilan Internasional menuduh keduanya melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida dalam agresinya terhadap wilayah tersebut.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Editor : Admin

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kick Off HPN 2026 Digelar Meriah di Serang, PWI Banten Tandatangani MoU dengan Bank Banten, PHRI, dan Kopassus
Musofa, Badak Jawa Pertama yang Ditranslokasi, Tidak Dapat Diselamatkan Karena Penyakit Kronis Bawaan
Pangdam II/Sriwijaya Ikuti Rapat Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih Dipimpin Langsung Presiden Prabowo
Panglima TNI Pimpin Latihan Gabungan Terbesar 2025 di Morowali, Siapkan Penertiban Tambang Ilegal
Mobil Angkutan Sekolah Tabrakan dengan Truk di Sitoluama, Korban Dievakuasi ke RSUD Porsea
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kabupaten Lingga
Kodam II/Sriwijaya Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 : “Jayalah Selalu Pemuda Indonesia, Jayalah Bangsaku Indonesia
Presiden Prabowo Subianto Pentingnya Persatuan dan solidaritas ASEAN

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 21:03 WIB

Kick Off HPN 2026 Digelar Meriah di Serang, PWI Banten Tandatangani MoU dengan Bank Banten, PHRI, dan Kopassus

Kamis, 27 November 2025 - 09:48 WIB

Musofa, Badak Jawa Pertama yang Ditranslokasi, Tidak Dapat Diselamatkan Karena Penyakit Kronis Bawaan

Selasa, 25 November 2025 - 22:03 WIB

Pangdam II/Sriwijaya Ikuti Rapat Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih Dipimpin Langsung Presiden Prabowo

Sabtu, 22 November 2025 - 20:20 WIB

Panglima TNI Pimpin Latihan Gabungan Terbesar 2025 di Morowali, Siapkan Penertiban Tambang Ilegal

Jumat, 31 Oktober 2025 - 08:25 WIB

Mobil Angkutan Sekolah Tabrakan dengan Truk di Sitoluama, Korban Dievakuasi ke RSUD Porsea

Berita Terbaru