Lebak. Nusantara.media– Ketegangan di Desa Kerta, Kabupaten Lebak, mencapai puncaknya ketika warga, bersama perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap Pj Bupati Lebak. Aksi ini melibatkan sekitar 500 peserta dan berlangsung di Kantor Kecamatan Banjarasari.
Warga Desa Kerta merasa diabaikan oleh pemerintah daerah yang tidak memberikan solusi yang adil terkait masalah mendesak yang mereka hadapi. Tuntutan utama dalam aksi ini adalah pemberhentian Kepala Desa Kerta, yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
“Setelah berulang kali menyampaikan aspirasi kami, tidak ada tindakan nyata dari pemerintah. Kami merasa suara kami tidak didengar,” ungkap salah satu perwakilan warga dengan nada penuh emosi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mogok kerja ini menyebabkan lumpuhnya pelayanan publik di Desa Kerta, memaksa warga untuk menunda segala urusan administratif. Ketidakpuasan yang meluas di kalangan warga dapat berujung pada eskalasi lebih lanjut jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.
Warga berharap Pj Bupati Lebak segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini sebelum situasi semakin memburuk. “Kami hanya ingin keadilan dan perhatian dari pemerintah. Suara rakyat tidak bisa diabaikan begitu saja,” tegas salah satu peserta aksi.
Ketegangan yang terjadi di Desa Kerta ini menjadi sinyal bahwa pemerintah daerah harus lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Jika tidak, potensi konflik sosial yang lebih besar bisa terjadi di masa depan.
Penulis : Tim Nusantara.media
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Ketegangan Memuncak di Desa Kerta: Warga Mogok Kerja Tuntut Pemberhentian Kepala Desa