Pekanbaru – Nusantara Media– Pendidikan anak-anak di era modern seperti sekarang ini tidak hanya tertuju pada kemampuan akademis saja. Namun juga pada keterampilan belajar yang berkaitan dengan soft skill, seperti kreativitas, komunikasi, berpikir kritis, keterampilan kolaborasi dan berhitung.
Keterampilan ini perlu ditumbuhkan sejak dini agar anak-anak dapat berkembang dengan baik dan siap menghadapi dunia yang semakin kompetitif.
Menurut pemerhati pendidikan usia dini, Dr. Capri Anjaya SPd M.Hum, anak-anak di abad 21 harus dilatih dengan keterampilan-keterampilan ini, yang tidak hanya bermanfaat di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai orang tua, sangat penting untuk membekali anak-anak dengan keterampilan ini agar mereka dapat menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.
1. Keterampilan Kreativitas
Kreativitas adalah keterampilan yang membantu anak-anak berpikir di luar kebiasaan dan menemukan solusi baru. Anak-anak yang kreatif mampu beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi perubahan dan mencari cara-cara inovatif dalam mengatasi masalah.
Orang tua dan guru dapat mendorong kreativitas anak dengan memberikan mereka kebebasan untuk bereksperimen dan mengeksplorasi minat mereka.
Nah, keterampilan yang satu ini penting banget, Bun. Kenapa penting? Menurut Capri, zaman sekarang dan yang akan datang pertanyaan masuk kerja bukan lagi ‘kemarin skripsi tentang apa?’, melainkan ‘karya kamu apa?’.
“Untuk itu biarkan anak mengeksplor inspirasinya sendiri, misalnya lewat apa yang dia lihat, kemudian bisa juga lewat buku cerita, video, film.
Dulu, waktu generasi kita (orang tua) masih kecil pasti kalau menggambar gunung itu ada gunung dan sawah kan? Padahal kalau orang tua dan guru membiarkan anak berkreasi sendiri, kreativitas itu akan datang dengan sendirinya,” tutur Capri.
2. Keterampilan Komunikasi
Komunikasi yang efektif menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan anak-anak. Kemampuan untuk menyampaikan ide, mendengarkan dengan baik, dan berinteraksi secara positif sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Orang tua dan guru perlu mendorong anak-anak untuk berbicara dengan percaya diri dan mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian.
Menurut Capri, keterampilan komunikasi mencakup komunikasi verbal, non-verbal, dan menulis. Anak-anak dapat belajar melalui interaksi dengan orang tua, guru, serta orang-orang di sekitar mereka atau yang mereka temui.
Proses belajar ini bisa dilakukan melalui percakapan, surat, email, media sosial, jurnal, atau video.
“Di Indonesia sendiri sudah memfokuskan untuk pendidikan karakter anak yang termasuk cara berkomunikasi atau bertutur yang benar dengan orang lain,” kata Capri di acara SGM Eksplor Media & Blogger Gathering ‘Dukung Potensi Prestasi Generasi Maju Indonesia, di The Foundry, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).
3. Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah keterampilan yang memungkinkan anak-anak untuk menganalisis informasi, mempertanyakan asumsi, dan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang.
Anak-anak yang terlatih berpikir kritis akan lebih mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif dan efektif. Orang tua bisa melatih anak-anak untuk berpikir kritis dengan memberi mereka tantangan atau pertanyaan yang merangsang pikiran mereka.
Berbicara soal berpikir kritis, rasanya anak-anak zaman sekarang sudah kritis-kritis semua ya? Misalnya ada yang salah sedikit dengan sesuatu, anak akan nanya A-Z beserta alasannya.
Nah, kenapa kita perlu membekali anak supaya berpikir kritis? Supaya bisa berpikir secara jernih bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah.
Dr. Capri bilang jika anak dilatih menjadi kritis, mereka akan bisa membedakan yang mana fakta dan yang mana opini atau pendapat.Mereka juga bisa membedakan, apa hal yang penting dilakukan dan mana yang tidak penting dan cenderung merugikan jika dilakukan.
4. Keterampilan Kolaborasi
Kolaborasi adalah keterampilan yang mengajarkan anak-anak untuk bekerja sama dalam tim. Di dunia yang semakin terkoneksi ini, kemampuan untuk berkolaborasi adalah aset yang sangat berharga.
Kolaborasi mengajarkan anak agar dapat berbagi ide, mendengarkan, dan bekerja sama di dalam tim untuk tujuan bersama.
“Jika dibekali dengan keterampilan kolaborasi, kelak anak bisa mendengarkan pendapat orang lain, dihormati orang lain dan bisa menentukan rencana-rencana ke depan,” kata Capri.
5. Keterampilan Berhitung
Kemampuan berhitung juga merupakan keterampilan yang sangat penting dimiliki anak-anak.
Tidak hanya untuk keperluan akademis, berhitung juga diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti perencanaan keuangan atau pengambilan keputusan berbasis data.
Untuk mengasah kemampuan ini, orang tua bisa memberikan anak-anak latihan berhitung yang menyenangkan dan berguna dalam aktivitas sehari-hari.
Melibatkan anak-anak dalam aktivitas yang melibatkan angka, seperti belanja atau menghitung waktu, akan membantu mereka memahami konsep berhitung secara praktis.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Anak
Dalam memdidik anak dengan keterampilan ini, peran orang tua dan guru sangat penting. Orang tua sebagai sosok yang membimbing anak pertama kali di rumah, harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan keterampilan anak.
Sementara itu, guru juga memiliki peran dalam menyediakan pengalaman belajar yang interaktif dan berbasis kehidupan nyata, agar anak-anak dapat mengasah keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi masa depan.
“Kerja sama antara orang tua dan guru adalah kunci untuk memastikan anak-anak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia yang semakin kompetitif,” tutup Dr. Capri.
Dengan membekali anak-anak dengan lima keterampilan belajar ini, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan zaman dan berkembang menjadi individu yang mampu beradaptasi serta berkolaborasi di dunia yang penuh perubahan ini.
Penulis : Ikhwan Rahmansyaf
Editor : Admin
